4 Juni 2012

Mengobati Rasa Malas


Perlu di ketahui bahwa rasa malas adalah penyakit yang tidak ada obatnya kecuali orang tersebut mau merubahnya sendiri, caranya yaitu dengan dilawan alias di paksa, ( ni jenis pemaksaan yang dibolehkan) karena kalau tidak di paksa sampai kapanpun kita tetap malas.

Rasa malas itu biasanya timbul rasa trauma atau shock melihat beratnya pekerjaan atau tugas yang ada didepan kita. Nah kalau yang ini saya pengalaman nich, baru kemaren, pas ujian tafsir, minggu 3 juni 2012 saya shock melihat buku tafsir maudui yang menurut saya materi terberat dalam mata kuliyah saya, bukan apa apa sih, tafsir  itu biasa-biasa aja kalau di tampilkan dengan dalam bahasa yang mudah dipahami atau  keterikatan antar paragrafnya kuat. 

Namun kali ini dosen saya yang tamatan barat itu menyusun muqarrar dengan gaya berbeda, dia banyak  melakukan muqaranah atau perbandingan antara satu tafsir dengan yang lainnya, dia merinci satu permasalahan sehingga kita menyangka dia telah membuah sebuah pembahasan baru dalam satu sub bahasan, terus bukunya juga kumpulan dari 3 buku yang di press menjadi satu.

Jujur saja muqarrar pernah saya lempar beberapa ke belakang pintu, marah kenapa mukarrar duktur berat sekali,,,
Terus mengapa saya malas, malah ketika besoknya mau ujian , saya baru selesai baca sebagian yang penting-penting saja,,duktur maafkan saya,,saya jadi rasa bersalah melempar-lempar karangan duktur padahal isinya sangat padat dengan ilmu.

Malas juga bisa timbul  karena kurang bergerak atau kurangnya oksigen, biasanya ini terjadi sore-sore hari,  pada saat ini udara sudah tercemar, karbon sudah lebih banyak dari pada oksigen,, makanya salah satu waktu yang baik untuk belajar atau sesuatu yang membutuhkan kosentrasi saat bagus kalau dilakukan pagi hari ( versi saya ) sedangkan sore hari bagus di gunakan untuk kegiatan yang lebih banyak menuntuk gerak atau digunakan untuk baca novel, ngeblog, nulis, nonton karena menurut saya waktu sore otak kiri susah di ajak kompromi , dan otak kanan sering mengambil kendali  di saat saat seperti ini.

Untuk mengatasi kekurangan oksigen kita bisa sesekali berdiri, atau berjalan2 ke balkon rumah mengambil asupan udara lebih banyak sambil menghilangkan virus-virus kebosanan.
 Satu alasan paling urgen mengapa kita tidak boleh malas-malasan adalah lama lama malas kalau  dibiarkan bisa menjadi kebiasaan dan kalau sudah begini tamatlah riwayat kita.

Oleh karena itu saya rasa penting bagi kita untuk mengingat ingat beberapa point di bawah ini.
  • stop malas! karena ketika kita mulai bermalas-malasan ditakutkan sifat malas  akan menjadi kebiasaan,so sebelum terjadi kita tutup pintunya rapat-rapat oke.

  • Lakukan hal-hal  yang menarik mungkin bisa dengan menulis di blog misalnya,atau menghafal surat-surat pendek atau rumus-rumus dalam waktu yang di tentukan, melakukan hal-hal kecil bisa menghilangkan rasa jenuh..


  • buka mata,buka telinga mari kita lihat dan dengar di sekeliling ,kita pelajari dan kita ambil hikmahnya,bukankah belajar tak hanya di sekolah?

  • lakukan ibadah sunah selain ibadah wajib tetap jalan ibadah sunah juga jangan sampai lewat,malam-malam kebangun dari pada buka facebook mending tahajud. Hehhe


  • waktu ibarat pedang tekankan ini dalam prinsip kita,agar kita tak pernah membuang waktu dengan percuma, betapa pun kita malas , kita harus tetap mengambil manfaat dari waktu2 yang terlewatkan…dan   karena ketika kita dapat mensiasati waktu dengan baik maka waktu tersebut akan menjadi senjata kita,

     So tetap semangat !!.
http://ngarubiru.wordpress.com/diambil dengan perobahan.