Wahai
orang yang meyakini bahwa hari perpisahan itu pasti datang, buatlah rencana
dari sekarang untuk menyambutnya, dengarkanlah ucapanku ini dari sudut pandang
orang yang benar-benar paham apa yang akan terjadi, sebelum hakim marah dan
hakim pada hari itu adalah tuhan Allah.
Hari
yang membuat anak-anak kecil pada ubanan, gunung-gunung pada berbenturan, semua
bencana bermunculan.
Hari
dimana semua anggota tubuh bisa bicara dan memberi kesaksian, semua minta ampun
dan melahirkan penyesalan namun "lihatlah balasan untuk kalian!"
Ucapan yang menambah rasa sukar dan penyesalan.
Hari
dipancangkan jembatan sirath, ditambatkan timbangan amal, dibagikan catatan
kehidupan, kejelekan dibeberkan dihadapan masa, orang taat beruntung dan yang
nakal murung, betapa banyak orang kaya yang malah menjadi orang yang paling
butuh akan bantuan amal. Semua mata basah oleh penyesalan
Ya
seandainya kamu belum bisa membayangkan, mari dengarkan sabda nabi dari riwayat
atabah bin ubaid" kalau seandainya seorang diikat kakinya lalu ditarik
sepanjang jalan, dia terus seperti itu sepanjang hidupnya, dari kecil sampai
jadi kakek-kakek, maka penderitaannya itu belum seberapa dibanding dengan
keadaan hari kiamat."
Wahai
sayang, betapa banyak penderitaan hari kiamat yang sering di kabarkan oleh
nabi, tapi seolah berita itu lewat saja seolah hanya ditujukan kepada selain
kita. Kita sering ditulikan oleh amalan kita.
Wahai
sayang, apakah ada yang bisa menghalangi kita dari azab tuhan? gunung dan besi
saja hancur lebur dibuatnya.
Kulihat
kau sibuk dengan trend dan selalu memikirkan image dan image saja padahal uban
sudah mulai datang dan nikmat tuhanmu semakin hari makin berkurang satu satu.
Dan seolah kamu melihatnya makin bertambah.
Tapi
coba Lihatlah gigimu, apakah dia masih seutuh dulu, peganglah lututmu yang
sering ngilu itu, ingatlah penyakit dan keluhanmu.
Sayang…kembali
lah kepadaNYA, jangan pernah percaya dengan buaian zaman, cukuplah kejadian
kejadian yang kita lihat dan dengar sebagai bukti.
Semua
menangis dan menghiba ketika ditinggal mati teman dan sanak famili. Dan kita
juga butuh menangisi diri sendiri sebelum ditangisi.
0 komentar:
Posting Komentar